Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Ada Apa dengan Ucapan Selamat Natal ?

Gambar
Oh ya, sebelumnya, saya di sini bukan mau ikut-ikut memberi fatwa. Karena melihat pertentangan antara mereka yang pro dan kontra saja sudah cukup membuat saya lelah..😅😅 maka saya memilih diam. Tapi jujur, hati saya yang terdalam bertanya-tanya: Sebenarnya siapa sih yang meributkan ucapan Selamat Natal? Sejauh yang saya lihat kok orang-orang Islam saja ya...? Buktinya, mereka yang menganut agama Kristen sendiri tak pernah membahas soal itu. Ya lagi-lagi ini setau saya doang,, (yang kadang-kadang sok tau..) Bagaimana sih tanggapan orang Kristen sendiri melihat perdebatan klasik antar umat akhir tahun ini? Saya menyalin perkataan Pak Edy dari salah satu komentar beliau di facebook. Perkataan beliau membuat saya bertanya ulang, kenapa sih pada ribut? Berikut pernyataan beliau, Pak Edy Beby: "Tidak ada satu pun ayat dalam kitab suci kami yang mewajibkan kami untuk merayakan natal dan mengucapkan selamat natal, maka tak ada pula keharusan buat kami untuk menerima ucapan selamat natal.

Review Lirik Nasyid: Law Zaarani - Harmony Band

Sehubungan dengan Maulid Nabi tahun ini, ada satu nasyid yang belum lama saya sukai. Sebuah nasyid Arab berjudul "Law Zaarani" dari Harmony Band. Pertama kali denger di penghujung kelas, disetel ustadzah untuk menunggu waktu pulang karena materi sudah habis. Iramanya unik, karena tiap bait beda-beda dan tidak ada pengulangan. Malah awalnya saya kira itu tiga atau empat lagu yang berbeda. Butuh waktu untuk menyadari bahwa potongan-potongan bait itu sebenarnya adalah satu lagu yang utuh, hhaha.. Setelah beberapa hari susah payah mencatat lirik dan menerjemahkan seadanya, ternyata maknanya dalam sekali. Pilihan katanya menakjubkan, saya sampai terkagum-kagum ketika tahu artinya dari kamus. Mungkin liriknya diambil dari qasidah atau bait-bait syair Arab yang digabung-gabungkan tapi entahlah, saya juga kurang tahu soal syair Arab.. Yang jelas, nasyid ini pas sekali untuk menggambarkan kerinduan dan kecintaan kepada Baginda Nabi. Monggo disimak.. lebih bagus lagi kalau sambil denge

Kebahagiaan Universal di Penghujung Tahun 2015

Saya menulis ini tanggal 23 Desember 2015, yang mana dalam kalender Hijriyah bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1437 H, alias hari Maulid Nabi. Ada sesuatu yang amat istimewa berkaitan dengan hari ini, menurutku. Bukan, bukan cuma karena hari ini adalah hari di mana dunia yang gelap kembali terang dengan lahirnya baginda Nabi Muhammad SAW. Lantas, karena apa?? Karena tanggal 12 Rabiul Awwal yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 23 Desember 2015 hanya selang dua hari saja dengan Hari Natal, yang mana dipercaya sebagai hari kelahiran Yesus. Dan berjarak seminggu saja dari akhir tahun 2015!! Akhirnya, menjelang akhir tahun ini berbagai simbol dan kegiatan bertebaran. Di masjid ada Maulidan, di majelis ta'lim ada pengajian, di sekolah ada lomba nasyid. Di gereja ada upacara, di rumah-rumah penganut agama Kristen ada hiasan lampu, pohon cemara, dan aksesoris warna merah-putih. Di jalan-jalan ada penjual-penjual topi, terompet dan kembang api. Jangan tanya ada berapa spanduk dan pamfle

Single: Antara Roti dan Sandal

Gambar
SEBENERNYA saya agak kegok  nulis ini. Maklum, ini kali pertama saya nulis tentang hal yang dulu saya hindari sejauh-jauhnya, tentang pasangan,  atau apapun itu. Karena apa? Karena saya gak paham sama  sekali soal itu Blas. Nah karena saya gak paham, maka saya jadi bertanya-tanya. So, jangan berharap anda akan mendapatkan penjelasan apalagi pencerahan dalam tulisan saya kali ini. Sebab, isinya hanya daftar pertanyaan. Sekali lagi, daftar pertanyaan.  Tanpa jawaban. Paham? Nah, mulai. Pertanyaan pertama: Kenapa seseorang cenderung menyukai orang yang punya banyak kesamaan dengan kita? Atau, kenapa kalau lagi menyukai, seseorang cenderung mencari-cari apa kesamaan antara dai dengan orang yang disukainya? Bukan hanya cara pandang, tujuan hidup, alur pikir, tapi juga sampai hobi, makanan kesukaan, bacaan favorit, wajah, hingga letak tahi lalat. Orang Jawa bilang, kalau suami isteri itu wajahnya mirip, itu tandanya mereka benar-benar jodoh. Per

Pejuang Ilmu yang Pulang Duluan

Mendekati penghujung tahun 2015, dunia banyak sekali diuji oleh Allah berupa kepergian orang-orang baik. Mulai dari para guru seperti ulama besar Suriah Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, Guru Besar Al-Azhar Dr. Muhammad Ahmad Abu al-Nour, sampai kawan seperjuangan kami sendiri yaitu Kak Annisa Sholihah dan Achmad Ghiyats Nurul Huda. Dua mahasiswa pejuang agama yang masih berproses untuk menjadi ulama besar, namun Allah telah keburu memanggil mereka. Saya pribadi sebetulnya tidak pernah kenal mereka langsung, namun saya merasa ada tali yang menghubungkan kami, sebagai sesama Thalibul Ilmi (semoga saya masih pantas disebut demikian), dan juga saudara seperjuangan dalam belajar agama. Terlebih salah satu dari mereka, Ghiyats, adalah teman seangkatan saya sesama mahasiswa baru Al-Azhar kedatangan 2015. Kali ini saya tertarik untuk membahas mereka berdua. Bukan berarti saya membicarakan orang yang sudah mati, namun saya ingin berbagi tentang beberapa hal yang mungkin bisa kita jadikan bahan pelajar

Lepaskanlah, Kau Akan Merasa Lebih Baik

Ketika harapan-harapan indah tak lagi punya kesempatan Saat peluang untuk mewujudkan impian besar itu pupus Ketika apa yang terjadi sama sekali tak seperti yang diinginkan, dibayangkan, dioptimiskan.... Saat rencana-rencana hebat itu gagal berantakan, seketika kau merasa seolah terjatuh dari ketinggian tebing terpuruk, tersuruk.. Merasa diri tak lagi berguna, tak lagi bermakna, kalah, lantas menyalahkan apapun, siapapun sebagai penyebab Inilah saat kita belajar satu hal penting, belajar untuk merelakan.. melepaskan.. membiarkan angan-angan tinggi itu bebas Menyadari, bahwa kita bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa tidak berhak menuntut apapun yang bukan milik kita BUKAN MILIK KITA Kemenangan, keindahan, terwujudnya mimpi itu hanya rencana dan perhitungan kita dan BUKAN hak kita. Sama sekali.. Merelakan itu sulit. Namun membenamkan diri dalam jurang keterpurukan pasti lebih menyulitkan..

KARENA INILAH..

Penduduk langit bergemuruh dengan selaksa takbir Penduduk bumi bertasbih tertunduk takzim Inilah maksud penolakan mereka dahulu untuk mengemban amanat, menjadi khalifah Inilah satu hal yang tidak dapat mereka lakukan, dan hanya manusia yang sanggup Menuntut ilmu Mendayagunakan akal Berpikir Sesuatu yang tidak mereka mampu dan karena inilah, mereka menyungkur hormat pada Adam yang berilmu dan berdoa untuk anak cucunya yang terus berguru

Kita Masih (belum) Jadi Pelajar

1) Apa yang mau kita sombongkan; jika Imam An Nawawi menulis Syarh Shahih Muslim yang tebal itu sedang beliau tak punya Kitab Shahih Muslim? 2) Beliau menulisnya berdasar hafalan atas Kitab Shahih Muslim yang diperoleh dari Gurunya; lengkap dengan sanad inti & sanad tambahannya. 3) Sanad inti maksudnya; perawi antara Imam Muslim sampai RasuluLlah. Sanad tambahan yakni; mata-rantai dari An Nawawi hingga Imam Muslim. 4) Jadi bayangkan; ketika menulis penjabarannya, An Nawawi menghafal 7000-an hadits sekaligus sanadnya dari beliau ke Imam Muslim sekira 9-13 tingkat Gurunya; ditambah hafal sanad inti sekira 4-7 tingkat Rawi. 5) Yang menakjubkan lagi; penjabaran itu disertai perbandingan dengan hadits dari Kitab lain (yang jelas dari hafalan sebab beliau tak mendapati naskahnya), penjelasan kata maupun maksud dengan atsar sahabat, Tabi'in, & 'Ulama; munasabatnya dengan Ayat & Tafsir, istinbath hukum yang diturunkan darinya; dan banyak hal lain lagi. 7) Hari ini kita mene

Pemain Angklung

Gambar
SUATU hari di kelas, seorang teman asal Singapura bertanya: "Latifah, kamu pemain angklung ya?" Saya: "Iya, kenapa?" (waktu itu saya dan kawan-kawan memang masih latihan angklung untuk tampil di wisuda Al-Azhar) Teman saya: "Sama.. saya juga pemain angklung dulu pas masih di sekolah.." Saya keheranan, sambil membatin: Hah? Kalo Malaysia mungkin saya maklum.. ya tau sendiri lah soal isu-isu pengakuan hak milik angklung.. *eh?? Lah ini kan, Singapura? Seingat saya, kita gak ada masalah apa2 soal warisan budaya.. Tapi sebelum saya bertanya lebih lanjut dia justru menambahkan: "Bahkan saya main kulintang untuk acara perpisahan sekolah.." Jelas saya tambah heran. Lah? Tadi angklung sekarang kulintang? Seperti paham isi pikiran saya, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah video. Isinya penampilan seni musik tradisional di acara kelulusan sekolah. Alat musiknya? angklung dan kulintang! Sudah, gabungan dua jenis itu saja. Tapi sa

Gerimis Dua Bulan yang Lalu

Debu bercampur pasir mengepul terhantam butir air. Atap berderap, langit menggelap, angin menyergap. Gerimis membilas jalan-jalan dan lapangan. Hanya beberapa menit memang, namun sanggup mengunciku berjam-jam. Terjebak dalam lamunan. Mengenang banyak hal. Hari ini, tepat dua bulan yang lalu. Aku ingat, hari itu ia yang paling bersemangat menyiapkan segala barang yang akan ku bawa. Menanyakan aku kurang apa. Aku kurang apa. Merelakan mukena baru kesayangannya untukku. Memasak macam-macam bekal dan makanan yang menurutku tidak perlu. Menata isi koperku, sampai sandal dan sepatu. Namun malamnya, ia berubah. Seperti menahanku pergi, ia berkali-kali memeluk dan menciumku. Dasar kepala batu, aku hanya menanggapinya sambil lalu. Berpikir bahwa ini hanya perjalanan beberapa minggu. Dan hari ini aku teringat, Sederas gerimis sore inilah, air matanya saat melepasku. #Sore yang basah di Cairo, 29 Oktober 2015 -teruntuk: Ummî 

KAMU BENCANA ALAMKU

Siapa kamu??  Yang datang seperti petir Menyambarku menampar getir Blitz mu silau membutakan Jantungku lepas ke dasar bumi Siapa kamu?? Yang datang seperti badai Menghancurkan apa yang kubangun Mengobrak-abrik tanpa ampun Siapa kamu?? Kamu tak lain adalah bencana Ya, bencana alam pikiranku Namun jauh di balik itu, kehadiranmu adalah pelangi Perlahan tapi pasti Barisan warna berjejer rapi Berkilau menggetarkan hati

Baper Habis Lihat Wisuda

Gambar
Sebagai anak baru, aku melihat panggung wisuda hari ini sangatlah megah. Benar-benar sebuah kemewahan untuk dapat berjalan di atasnya.. memakai seragam hitam-putih khas Azharian beserta medali dan ijazah kelulusan... Wajah-wajah penuh kegembiraan kakak-kakak senior,, setelah bertahun-tahun berakit ke hulu perjuangan kini mereka berenang ke tepian.. Setiap dari mereka membawa beberapa ikat bunga,, berbagai macam rupa bentuknya.. Rupanya itu tanda ucapan selamat dari sahabat dan kerabat... tiap berjumpa dengan seseorang yang mereka kenal, pasti berjabat kemudian berpelukan erat.. Ah, betapa manis buah kesabaran itu.. Dan kemudian.. tanpa sengaja.. Benar-benar tanpa sengaja.. Secara tiba-tiba aku berharap.. esok kita bertemu di tempat ini... di panggung ini.. iya, aku dan kamu. Kita berdua. Sebagai wisudawan-wisudawati.. Kemudian aku akan memberikanmu ucapan selamat, yang terikat dalam kuntuman bunga warna-warni.. Seperti aku berharap, kamu memberikanku seikat bunga juga.. Se

Pertemuan Kita Bukanlah Kebetulan

ALLAH mempertemukan kita untuk satu alasan. Entah untuk memberi atau menerima. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk bercerita atau mendengarkan. Entah untuk sesaat atau selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Semua tidak ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan Hidup kita saling mengisi, dan bersinggungan. Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do'a-do'a sahabat kita, sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do'a-do'a kita. Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer kita tetap akan dipertemukan, dalam satu ikatan bernama "Ukhuwah". Disini, selalu membuatku ingin tetap tinggal, didalam hati dan do'a-do'a sahabat. Sampai detik ini kita hebat. Detik berikutnya semoga makin hebat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada. Tetap

Tahun Baru, Kesan Lama

Pengumuman yang tersebar di berbagai sosial media hari ini membuat saya terperanjat setengah mati. HAHH?!! Dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah?? 1437 H?? Kok bisa?? Kapan ganti ke 1436-nya,, kok udah maen 37 aja.. Cepet amat sii,, perasaan kemaren saya jadi Pengurus OSTI itu masa bakti 34-35 H..?? Tiba-tiba ada yang membisikkan supaya saya segera sadar: itu berlebihan, hhe.. Tapi beneran kok.. benar-benar gak kerasa jalannya tahun itu. Rasanya gak beda seperti ganti hari doang.. soalnya, kalo memang sudah masuk tahun 37 H, harusnya tahun baru yang kemarin (36 H) pas saya masih ngabdi di pondok dong.. tapi ini kok saya gak ingat apa-apa ya?? Ada even apa gitu pengingat?? Apa jangan-jangan pas seminar PKU itu ya?? Entahlah. Saya jadi khawatir. Jangan-jangan memang tahun ini saya belum berbuat apapun yang bisa saya kenang, semacam: -oh, tahun segini saya berhasil mencapai ini- gak ada. Gak ada pencapaian yang bisa membuat saya teringat dengan digit tahun ini . Gak menghasil

Pahlawan dari Masisir

Gambar
Sebuah pick up merah tiba-tiba berhenti mendadak di tengah jalan, membuat pengendara mobil di belakangnya terkejut dan... CRASSHH!!!! Tidak ada yang terluka, namun mobil si bapak pengendara rusak parah. Lampu depannya pecah, bumper mobil patah, puing berserakan. Mobil pick up yang tidak rusak apa-apa malah kabur tidak bertanggung jawab. Bapak-bapak yang jadi korban itu bingung campur kesal karena mobilnya tidak mau distarter. Mungkin ada komponen mesin yg rontok ketika terbentur tadi. Sementara pengendara lain di jalan itu berulangkali membunyikan klakson karena terhalang si mobil mogok itu. JENG JENGG.. (ini nih yang seru!!) Sekelompok pemuda tiba-tiba berhamburan menyeberang jalan menuju mobil bapak tersebut, kemudian membantu mendorong mobilnya hingga tepi jalan raya. Kau tahu? Sekelompok pemuda penolong itu tidak lain adalah mahasiswa Indonesia yang tadinya menunggu bus pulang. Mereka bergegas memberi bantuan ketika dibutuhkan. Sayang sekali saya gak bisa mngambil foto dari

Kondektur yang Ramah

ENTAH mungkin karena saking seringnya naik bis ini (80/), saya sampai hapal kondekturnya. Beliau seorang bapak2 berwajah "Mesir banget", berperawakan gemuk, berjanggut lebat, dan sering ku temui di bis pagi. Wajahnya bersahabat dan mudah tersenyum, tidak seperti kondektur lain yang umumnya bersuara tinggi dan suka menuduh rombongan mahasiswa Indonesia belum semuanya bayar (saya selalu tertawa kalau mereka marah2 sambil berseru dalam bhs Indonesia "BHAYARR! BHAYYAR!!") Kembali ke Pak Kondektur Gemuk tadi. Seperti pagi ini, tiap kali kami turun beriringan dari bis, beliau selalu tersenyum ramah sambil menyapa kami satu persatu: "MA'AS SALAAMAH YA SYABAAB.. MA'AS SALAAMAH..." Saya tidak tahu apakah ada kondektur Mesir lain yang seperti itu. Yang jelas, walaupun saya mendengarnya hampir tiap pagi, saya selalu takjub, seperti baru mendengarnya untuk pertama kali. Saya jadi ingin berdoa: "Semoga Allah melindungi mu, Pak.."

HIDUP VS PUISI

Apa bedanya hidupku dengan puisi? Di tiap barisnya sama-sama mengandung pesan rahasia Kadang jelas terbaca kadang juga tersembunyi terserah pada kehendak penciptanya Namun yang pasti, pesan itu pasti ada Kalau mereka mau membaca dan merenungi sejenak isinya Lah, dibaca saja tidak, bagaimana mau paham? Udah gitu, pakai ngutuk-ngutuk penciptanya pula Emang dia salah apa? Sebenernya itu salah siapa? ---------- Kairo, September '15

Selamat Ulang Tahun ke 70, My Country..

Makin tua saja RI ku ini... gak nyangka, udah 70 tahun aja nih usianya. Kalo manusia umur segitu mah udah harus siap-siap mati. Tapi kalo negara ya enggak lah ya... masa' mati?? Hancur iya, but jangan hancur dulu ding. Saya, dan anak-anak Indonesia lainnya percaya kok, kalo Indonesia pasti bisa bertambah maju dari tahun ke tahun. Walaupun banyak cobaan menghadang, kami yakin Indonesia pasti bisa!!! Yeee... *tepuk tangan. Semua tiba-tiba jadi serba nasionalis pas HUT RI. Gak Tua gak muda, pria maupun wanita sejenak jadi sangat bersemangat plus optimis. Seluruh lapisan penduduk mendadak mengaku bangga-cinta sama negeri mereka ini, (dan) melupakan permasalahan yang sering mereka keluhkan soal harga-harga yang tinggi. Sesaat kasus-kasus korupsi dan pengurangan hak rakyat jadi tertutupi. Para narapidana juga turut gembira karna dapat remisi. Namun, yang namanya sejenak-sesaat itu bagaimanapun gak kan pernah lama. Suasana kayak gini tuh cuma terasa beberapa hari aja, habis itu ya su

Kiswah Makam Imam Syafi'i di PP Ta'mirul Islam

Gambar
#‎ Nyimak‬ Pelajaran Fiqih kls 6 KMI tadi pagi : Makam Imam Syafi'i ra. terletak di Mesir dan memiliki kiswah (kain penutup). Sebagimana Ka'bah di Makkah, kain kiswah trsebut setiap tahun diganti yang baru, sedangkan yang lama disimpan, dan kadang-kadang dilelang. Ketika Simbah KH. Al-Asy'ari rah.a pergi haji th 1924, beliau smpat berkunjung ke Mesir dan berziarah ke makam Imam Syafi'i. Simbah Al-Asy'ari membeli salah satu kiswah makam Imam fiqih yg masyhur dgn kitab Al-Umm trsebut, da n memakainya sebagai sajadah. Sajadah trsebut dinamai " Sajadah Salimiy " dan saat ini berada di tangan cucu beliau, KH. Muhammad Halim, pimpinan PP. Ta'mirul Islam yang sekarang. ** Atas permintaan anak-anak kelas 6, Ust. Halim kemudian memperlihatkan sajadah Salimiy tersebut kpd kami. Warnanya kombinasi merah, kuning, dan motif bunga-bunga kecil. Ukurannya kecil, kira-kira 40x80cm; gak seperti perkiraan kami-lebar sperti karpet. Ternyata memang se

Cara Orang Kafir Merusak Umat Islam

     Orang kafir merusak umat Islam dari tiga sisi, yang mana mereka tahu bahwa umat Islam jika bersatu akan sulit untuk dihancurkan, tapi jika umat ISLAM bersatu maka akan sulit dihancurkan. Tiga perkara tersebut adalah: 1.Ulama, Habaib, Kyai Dengan diangkatnya seorang presiden, maka banyak kyai dan ulama yang ikut andil dalam masalah politik. Padahal politik itu sendiri sama sekali bukanlah ajang satu hati, satu pikir dan risau umat seluruh alam, tapi justru tempatnya saling menjatuhkan antar partai dan golongan, sehingga para masyarakat menjauh dari para ulama ataupun kyai karena mereka sibuk mempromosikan diri. Jika umat telah menjauh dari ulam, maka siapakah yng akan menjadi ujung tombak umat sekarang?

Berpisah dengan Kota Rantauan Ternyata Berat Juga

Gambar
Ya Allah.. lama banget ya ane gak nulis di tempat ini.. jadi kangen.. Padahal selalu ada bahan buat nulis lo. Tapi ya biasalah, orang males, sok sibuk gituh. Mau nulis, ditunda. Padahal ya udah buka blog sendiri, udah buka tulis entri, eh macet. Sampai akhirnya, modem andalan plus satu-satunya punya ane hilang.  Cring, HOREE..!!!Tinggallah tutupnya doang.. Daripada bingung mau nulis materi apa yang berbobot tapi gak jadi mulu, mending nulis yang ringan-ringan aja, curhat misalnya, asal konsisten. Eh, betul kan?? Sekarang tentang kota yang ane tempati selama tujuh tahun terakhir... Kota Solo alias Surakarta. Walaupun saya tinggal di sini tidak selama saya tinggal di kota asal saya, Bekasi, tapi kalau suruh membandingkan mana yang lebih berkesan, saya akan menjawab Solo. Eh, apa Surakarta ya? Entahlah, bertahun-tahun saya di sini tapi belum juga bisa mbedakan antara Solo dan Surakarta. Kalo menurut saya mah, sama aja kali ya. Gak tahu yang lain... (sori sebelumnya yak, anak-anak

Pelajar (tidak) Sama dengan Penuntut Ilmu

Ada beberapa istilah untuk menyebut seorang pelajar dalam bahasa Indonesia. Sebutan yang paling tua adalah murid. Istilah ini sudah dipakai sejak zaman penjajahan, di mana pondok-pondok salaf para kyai menyebut santri-santri mereka dengan sebutan tersebut. Tahukah anda bahwa kalimat murid itu ternyata berasal dari bahasa Arab, Ism Fa'il muriidun dari fi'l araada-yuriidu yang artinya "ingin". Maksudnya, seorang murid itu haruslah menjadi seseorang yang selalu menginginkan ilmu dan pengetahuan baru. Sebutan lainnya yang agak keren -menurut saya- adalah penuntut ilmu. Namun istilah ini lebih khusus untuk pelajar ilmu-ilmu agama Islam. "Penuntut" berasal dari bahasa Arab thalib, berasal dari fi'l thalaba-yathlubu yang berarti meminta atau menuntut. Maksudnya seorang pelajar, atau penuntut ilmu mestinya benar-benar menuntut, mencari kemana-mana dengan segala cara sampai dapat, bukan hanya menerima dari apa yang diberikan guru. Istilah penuntut ilmu ini sa

CATATAN PENGABDIAN (Part.6) -Habis-

Kita sering semangat, tapi gak lama kemudian lesu lagi. Rasanya gak enak banget..Susah.. Gimana caranya supaya full semangat terus ? Well , satu hal yang harus kamu tahu, bahwa manusia itu wajar banget naik-turun. Sudah wataknya. Kalau netepp terus baiknya, ya bukan manusia lagi, itu malaikat. Jadi, gak usah merasa bersalah, apalagi putus asa. [huh,, jaga semangat aja gak bisa, apalagi bertahan lebih lama] Halah, lebai amat-- :D   toh bukan si 'semangat' yang bekerja, tapi KAMU. Yang punya 'semangat' kan KAMU, masak kamu dikendalikan oleh si 'semangat' itu. Terserah dia lagi "full" apa lagi "habis", kerjaanmu tetep harus FINISH. duh, kok kedengerannya ekstrim banget yak.. Haha, gak segitunya juga sih,, Yang pasti, jangan sampe turunnya semangat itu jadi alesan kamu untuk doing nothing. Mentang-mentang lagi lesu malah gak ngapa-ngapain. Yang penting, BERTAHAN SAJA. Jalani apa yang ada di depan mata.Gak usah mikirin lagi pe

CATATAN PENGABDIAN (Part.5)

Suatu ketika, dua orang gadis berjilbab sedang bercakap-cakap. A : "Kamu tingkat berapa ?" B : "Sudah lulus, baru aja tahun ini" A : "Oh, udah rampung tho. Sibuk apa sekarang? Di mana?" B : "Ngabdi, mbak.. di Pondok ku kemaren.." A : "Wah, Ustadzah dong.." Huh. Mesti gitu. Pasti itu. Selalu. Semua orang yang kubilangin kalau aku lagi pengabdian, mesti responnya gitu. Gak jauh-jauh dari "Jadi Ustadzah dong", "Wah, Ustadzah nih..", dan sebagainya-semacamnya. Pertanyaan kemudian berlanjut menjadi : "Ngajar apa ?" Nah, aku senang sekali menjawab pertanyaan yang satu ini, "Bahasa Inggris, Mbak.." Ada semacam pride ketika aku memberitahu orang lain kalau anak mungil seperti aku ternyata bisa ngajar, hehe.. [Walau aslinya aku juga sering dibuat mashdu' jiddan sama hal-hal yang berkaitan dengan ngajar ini, :D] Tapi itu sih aku, gak tau ya kalau teman-teman pengabdian yang lain..

CATATAN PENGABDIAN (Part.4)

Maaf, part.4 ini agak telat. Maklum, banyak urusan, hehe Masih ingat isi catatan saya yang part.2 ?? Tentang janji Allah kepada orang-orang yang berkorban dan berjuang.. Nah, Ustadz Sunardi menambahkan, bahwa janji Allah yang berupa pertolongan itu SERINGKALI didatangkan langsung DI DUNIA. Misal, sebenarnya kamu mau dapat musibah kehilangan uang sore ini, tetapi karena kebaikan (dalam hal ini = pengorbanan) yang kamu lakukan tadi pagi, maka Allah hindarkan musibah itu dari kamu. Atau misal lain, sebenarnya ibumu akan diberi sakit, tapi karena kamu pernah meminjamkan payung mu kepada orang yang kehujanan [maklum, sekarang kan musim hujan..] maka Allah angkat penyakit itu dari tubuh ibumu. Usth.Nunung, senior saya yang juga salah satu peserta rapat waktu itu bertanya, "Ustadz, sah gak sih kita memikirkan apa-apa pakai logika. Maksud saya, bukannya meragukan kuasa Allah ya, tapi gimana caranya kita yakin kalau sebenarnya Allah sedang menghindarkan musibah dari kita?

CATATAN PENGABDIAN (Part.3)

Aku menemukan jawaban kenapa banyak di antara teman-teman yang sudah mulai tidak betah di medan juangnya. Ternyata... Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya motivasi, yang bisa jadi disebabkan gak ada orang yang memberi semangat kala sedang down ,,kalo kita menyebutnya mentarghib atau mentasyji'. . Ya semacam itulah. Bisa dilihat, rata-rata orang yang sudah down itu karena mereka belum punya siapapun untuk menyandarkan lelah hari mereka.. Hoho, kayak lagu nasyid aja.. Sandarkan lelah hari,hilangkan duka kala kau terluka, pedih hati Tak selamanya indah, kini mungkin akhirnya Saat duka.. Saat lara.. [Petuah Hati, by Jamus Kalimasada] Ehm,, bukan bermaksud pamer atau apapun, aku bersyukur terpilih jadi bagian pengajaran KMI. Karena apa? Karena jadi lebih sering ketemu Ustadz Sunardi, terutama dalam rapat atawa musyawarah. Beliau benar-benar sosok ayah, bukan hanya hanya bagi santri-santrinya, tapi juga ustadzah-ustadzah yang jadi bawahannya, seperti aku ini

CATATAN PENGABDIAN (Part.2)

Hai teman-teman.. termakasih telah membaca sampai catatan part ke 2 ini... buat yang baru baca, Ahlan wa Sahlan.. . kalian gak harus ngulang baca dari part.1 kok :) Oke, lanjut..!! Pengabdian kita dengan cara mengajar agama kepada orang lain merupakan bentuk bisnis (Tijarah) kepada Allah. Buka surat As Shaff ayat 10-12 ya.. dan FYI , bisnis dengan jalur mengajar agama ini adalah pilihan tertinggi dari bisnis-bisnis Allah yang lain. Karena apa? Karena sebelumnya mengajar agama adalah tugas para Nabi dan Rasul.   (Woahh! Keren.. orang-orang mah pada ikutan artis seleb, kita malah ikutan Nabi dan Rasul ! Hebaatt..) -ups, lebainya lagi agak kambuh- uhuk2.. Para pengajar agama (atau yang sering kita sebut dengan ustadz atau ustadzah) adalah para pewaris Nabi. Al 'Ulamaa'u waratsatu al Anbiyaa'i. Ulama adalah pewaris para Nabi, dan pekerjaan para Ulama adalah mengajarkan agama. Eh, sampai sini, teman-teman masih ada yang merasa minder jadi guru agama/guru ngaji/us

CATATAN PENGABDIAN (Part.1)

Catatan ini kubuat untuk kalian yang masih berjuang dalam pengabdian, especially my friends in ITTC Ta'mirul Islam. Semoga ada manfaatnya... Frankly speaking , dulu aku sempat berpikir, pengabdian ini sungguh-sungguh gak nyaman. Gak cocok sama aku. Passion enggak, minat-bakat apalagi. How come, aku yang physically masih kayak anak kecil dan belum punya kapasitas apa-apa ini diberi pekerjaan yang banyak banget. Dari ngajar beberapa kelas, jadi wali kamar, pustakawan, sekaligus pengasuh Tahfidz Qur'an. Udah sibuk i'dad materi ngajar, kumpul sama anak kamar, nyimak setoran, sampai rapat-rapat evaluasi yang selalu ada hampir tiap pekan. Belum lagi tugas kuliah yang gak bisa kuanggap remeh. (Eh, kok malah jadi curhat sih.. ) --ups, sori, cuman lewat-- Ternyata aku gak sendirian. Beberapa teman-temanku juga merasakan hal yang sama. Ya capek lah, ya tertekan lah. Intinya, mereka ingin segera bebas dan gak terikat lagi dengan "kontrak kerja" seperti ini.

BALADA ANAK KELAPARAN

Tuhan... aku kelaparan Berbunyi perutku bernyanyi sedari tadi Minta diisi sesuap nasi Namun darimana aku dapat memenuhi keinginan makan seperti ini ? Tuhan... aku bukanlah orang tak berpunya bukan pula dari kaum miskin papa Aku masih bisa makan tiga kali sehari dengan porsi sepiring penuh nasi Aku hanya mohon satu hal, Tuhan... Hapus rasa lapar hebatku ini Buat aku kuat hidup tanpa roti, keripik, biskuit, apapun cemilan berkalori Cukupkan aku hanya dengan nasi dan kuah nikmat, itu pun sudah cukup berarti Aku takut, Tuhan... Jika aku terus memenuhi keinginanku makan, Jika aku terus mengisi perutku dengan aneka jajanan, Aku tak dapat mendekat pada Mu, bahkan terhijab hingga tak dapat mencicipi hidangan surga Mu

Doa Rabithah

Ya Allah, Engkau Mengetahui bahwa hati-hati ini  telah berhimpun dalam cinta kepada Mu, telah berjumpa dalam taat kepada Mu, telah bersatu dalam da'wah kepada Mu, dan telah berpadu dalam membela syari'at Mu Ya Allah... kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahaya Mu yang tiada pernah pudar Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan dan keindahan tawakkal kepada Mu. Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepada Mu. Matikanlah kami dalam syahid di jalan Mu.  Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.

Postingan Pertama Saya Nihh..-.."

Akhirnya jadi juga blog yang saya inginkan dari kemarin-kemarin. Entah nantinya bisa istiqomah di update apa enggak, yang penting punya dulu, hehe dasarr.. Kata orang, kita bisa abadi hanya melalui tulisan. Nah, seenggaknya saya buat semacam track record lah, kalau saya pernah nulis di blog yang bisa dibaca orang.. walo cuma satu postingan tetep aja namanya tulisan kan ? hoho, maksa .. biarin.. kan suka-suka saya.. tuh kan, belagak diktator, huu .. Duh maaf-maaf, kalo jadi gak nyaman gini yang mbac a.. lagian, saya ini, mau buat tulisan kok egois. Berdalih suka-suka saya, tapi berharap banyak yang lihat, idiihh, apa-apaan tuh.. yaa, harap maklum lah, saya orangnya emang kurang genep gini, alias ganjil. Tapi itu kata orang-orang sekitar sihh,, kalo menurut saya sendiri tentu saja, saya adalah orang terunik dan gak ada duanya di dunia ini... AWASS!! GR mode: on . Udah ya, gitu aja buat permulaan. Terimakasih banget buat yang udah mau liat tulisan gaje -gajelas- kaya gini.