Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Narasi yang Tidak Sempat Keluar Suaranya

Gambar
Beri perempuan pilihan, terserah dia mau bersuara atau tidak Saya membaca opini Mang Maulana sejak awal mula di beranda status Whatsapp, beliau post dini hari dan kebetulan saya masih terjaga, jadi bisa langsung melihatnya (yang selanjutnya beliau jabarkan menjadi postingan di blog beliau. Setelah membaca status beliau itu, tidak terasa saya menangis sesenggukan. Saya paham betul maksudnya Maulana, sebab setelah beliau bertemu komunitas perempuan cerdas dan vokal di luar sana, setelah membaca beberapa isu kesetaraan dan feminisme, beliau kemudian pasti ingin perempuan kita juga bisa sevokal itu. Saya suka bahwa Maulana menyadari bahwa menjadi vokal bagi perempuan itu keren, dan saya mengapresiasi kesadaran Maulana menemukan bahwa perempuan kita (khususnya masisirwati) masih sunyi. Di saat yang sama saya juga tertampar. Saya merasa banget sebagai pihak yang disindir, karena saya sadar sedikit banyak saya udah punya bacaan, dan dalam beberapa topik lebih banyak tahu daripada yang lain.