Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

CATATAN PENGABDIAN (Part.6) -Habis-

Kita sering semangat, tapi gak lama kemudian lesu lagi. Rasanya gak enak banget..Susah.. Gimana caranya supaya full semangat terus ? Well , satu hal yang harus kamu tahu, bahwa manusia itu wajar banget naik-turun. Sudah wataknya. Kalau netepp terus baiknya, ya bukan manusia lagi, itu malaikat. Jadi, gak usah merasa bersalah, apalagi putus asa. [huh,, jaga semangat aja gak bisa, apalagi bertahan lebih lama] Halah, lebai amat-- :D   toh bukan si 'semangat' yang bekerja, tapi KAMU. Yang punya 'semangat' kan KAMU, masak kamu dikendalikan oleh si 'semangat' itu. Terserah dia lagi "full" apa lagi "habis", kerjaanmu tetep harus FINISH. duh, kok kedengerannya ekstrim banget yak.. Haha, gak segitunya juga sih,, Yang pasti, jangan sampe turunnya semangat itu jadi alesan kamu untuk doing nothing. Mentang-mentang lagi lesu malah gak ngapa-ngapain. Yang penting, BERTAHAN SAJA. Jalani apa yang ada di depan mata.Gak usah mikirin lagi pe

CATATAN PENGABDIAN (Part.5)

Suatu ketika, dua orang gadis berjilbab sedang bercakap-cakap. A : "Kamu tingkat berapa ?" B : "Sudah lulus, baru aja tahun ini" A : "Oh, udah rampung tho. Sibuk apa sekarang? Di mana?" B : "Ngabdi, mbak.. di Pondok ku kemaren.." A : "Wah, Ustadzah dong.." Huh. Mesti gitu. Pasti itu. Selalu. Semua orang yang kubilangin kalau aku lagi pengabdian, mesti responnya gitu. Gak jauh-jauh dari "Jadi Ustadzah dong", "Wah, Ustadzah nih..", dan sebagainya-semacamnya. Pertanyaan kemudian berlanjut menjadi : "Ngajar apa ?" Nah, aku senang sekali menjawab pertanyaan yang satu ini, "Bahasa Inggris, Mbak.." Ada semacam pride ketika aku memberitahu orang lain kalau anak mungil seperti aku ternyata bisa ngajar, hehe.. [Walau aslinya aku juga sering dibuat mashdu' jiddan sama hal-hal yang berkaitan dengan ngajar ini, :D] Tapi itu sih aku, gak tau ya kalau teman-teman pengabdian yang lain..

CATATAN PENGABDIAN (Part.4)

Maaf, part.4 ini agak telat. Maklum, banyak urusan, hehe Masih ingat isi catatan saya yang part.2 ?? Tentang janji Allah kepada orang-orang yang berkorban dan berjuang.. Nah, Ustadz Sunardi menambahkan, bahwa janji Allah yang berupa pertolongan itu SERINGKALI didatangkan langsung DI DUNIA. Misal, sebenarnya kamu mau dapat musibah kehilangan uang sore ini, tetapi karena kebaikan (dalam hal ini = pengorbanan) yang kamu lakukan tadi pagi, maka Allah hindarkan musibah itu dari kamu. Atau misal lain, sebenarnya ibumu akan diberi sakit, tapi karena kamu pernah meminjamkan payung mu kepada orang yang kehujanan [maklum, sekarang kan musim hujan..] maka Allah angkat penyakit itu dari tubuh ibumu. Usth.Nunung, senior saya yang juga salah satu peserta rapat waktu itu bertanya, "Ustadz, sah gak sih kita memikirkan apa-apa pakai logika. Maksud saya, bukannya meragukan kuasa Allah ya, tapi gimana caranya kita yakin kalau sebenarnya Allah sedang menghindarkan musibah dari kita?

CATATAN PENGABDIAN (Part.3)

Aku menemukan jawaban kenapa banyak di antara teman-teman yang sudah mulai tidak betah di medan juangnya. Ternyata... Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya motivasi, yang bisa jadi disebabkan gak ada orang yang memberi semangat kala sedang down ,,kalo kita menyebutnya mentarghib atau mentasyji'. . Ya semacam itulah. Bisa dilihat, rata-rata orang yang sudah down itu karena mereka belum punya siapapun untuk menyandarkan lelah hari mereka.. Hoho, kayak lagu nasyid aja.. Sandarkan lelah hari,hilangkan duka kala kau terluka, pedih hati Tak selamanya indah, kini mungkin akhirnya Saat duka.. Saat lara.. [Petuah Hati, by Jamus Kalimasada] Ehm,, bukan bermaksud pamer atau apapun, aku bersyukur terpilih jadi bagian pengajaran KMI. Karena apa? Karena jadi lebih sering ketemu Ustadz Sunardi, terutama dalam rapat atawa musyawarah. Beliau benar-benar sosok ayah, bukan hanya hanya bagi santri-santrinya, tapi juga ustadzah-ustadzah yang jadi bawahannya, seperti aku ini

CATATAN PENGABDIAN (Part.2)

Hai teman-teman.. termakasih telah membaca sampai catatan part ke 2 ini... buat yang baru baca, Ahlan wa Sahlan.. . kalian gak harus ngulang baca dari part.1 kok :) Oke, lanjut..!! Pengabdian kita dengan cara mengajar agama kepada orang lain merupakan bentuk bisnis (Tijarah) kepada Allah. Buka surat As Shaff ayat 10-12 ya.. dan FYI , bisnis dengan jalur mengajar agama ini adalah pilihan tertinggi dari bisnis-bisnis Allah yang lain. Karena apa? Karena sebelumnya mengajar agama adalah tugas para Nabi dan Rasul.   (Woahh! Keren.. orang-orang mah pada ikutan artis seleb, kita malah ikutan Nabi dan Rasul ! Hebaatt..) -ups, lebainya lagi agak kambuh- uhuk2.. Para pengajar agama (atau yang sering kita sebut dengan ustadz atau ustadzah) adalah para pewaris Nabi. Al 'Ulamaa'u waratsatu al Anbiyaa'i. Ulama adalah pewaris para Nabi, dan pekerjaan para Ulama adalah mengajarkan agama. Eh, sampai sini, teman-teman masih ada yang merasa minder jadi guru agama/guru ngaji/us

CATATAN PENGABDIAN (Part.1)

Catatan ini kubuat untuk kalian yang masih berjuang dalam pengabdian, especially my friends in ITTC Ta'mirul Islam. Semoga ada manfaatnya... Frankly speaking , dulu aku sempat berpikir, pengabdian ini sungguh-sungguh gak nyaman. Gak cocok sama aku. Passion enggak, minat-bakat apalagi. How come, aku yang physically masih kayak anak kecil dan belum punya kapasitas apa-apa ini diberi pekerjaan yang banyak banget. Dari ngajar beberapa kelas, jadi wali kamar, pustakawan, sekaligus pengasuh Tahfidz Qur'an. Udah sibuk i'dad materi ngajar, kumpul sama anak kamar, nyimak setoran, sampai rapat-rapat evaluasi yang selalu ada hampir tiap pekan. Belum lagi tugas kuliah yang gak bisa kuanggap remeh. (Eh, kok malah jadi curhat sih.. ) --ups, sori, cuman lewat-- Ternyata aku gak sendirian. Beberapa teman-temanku juga merasakan hal yang sama. Ya capek lah, ya tertekan lah. Intinya, mereka ingin segera bebas dan gak terikat lagi dengan "kontrak kerja" seperti ini.