CATATAN PENGABDIAN (Part.2)

Hai teman-teman.. termakasih telah membaca sampai catatan part ke 2 ini...
buat yang baru baca, Ahlan wa Sahlan... kalian gak harus ngulang baca dari part.1 kok :)
Oke, lanjut..!!
Pengabdian kita dengan cara mengajar agama kepada orang lain merupakan bentuk bisnis (Tijarah) kepada Allah. Buka surat As Shaff ayat 10-12 ya..
dan FYI, bisnis dengan jalur mengajar agama ini adalah pilihan tertinggi dari bisnis-bisnis Allah yang lain. Karena apa? Karena sebelumnya mengajar agama adalah tugas para Nabi dan Rasul.  
(Woahh! Keren.. orang-orang mah pada ikutan artis seleb, kita malah ikutan Nabi dan Rasul ! Hebaatt..) -ups, lebainya lagi agak kambuh- uhuk2..

Para pengajar agama (atau yang sering kita sebut dengan ustadz atau ustadzah) adalah para pewaris Nabi. Al 'Ulamaa'u waratsatu al Anbiyaa'i. Ulama adalah pewaris para Nabi, dan pekerjaan para Ulama adalah mengajarkan agama.

Eh, sampai sini, teman-teman masih ada yang merasa minder jadi guru agama/guru ngaji/ustadz/ah? Kalau masih ku doakan semoga dia dapat hidayah, Aminn.. :)

Oh ya, di surat As Shaff ayat 10-12 tadi dijelaskan, perniagaannya itu dengan beriman kepada Allah, Rasul, dan berjihad/berjuang di Jalan Allah dengan harta dan jiwa. (Gak nyambung? makanya buka Qur'an mu sendiri, yang tarjamah kalo perlu!!)

Nah, pengabdian kita ini masuk yang kategori berjuang di Jalan Allah. Lho kok bisa?
Ya bisa lah...
Berjuang, jelas.

Di Jalan Allah, jelas. Kan di tengah-tengah orang yang sedang menuntut ilmu. Kalau yang sedang menuntut ilmu saja disebut dalam hadits mereka di Jalan Allah, apalagi yang ngajarkan ilmu kepada mereka, iya bukan?

Dengan harta, InsyaAllah jelas ya.. gak usah kujelasin juga dah pada paham

Dengan jiwa, wah, jangan buru-buru mikir kita ngajar sampai mati syahid, enggak.. Maksudnya pengorbanan jiwa di sini ialah korban waktu, pikiran, perasaan, dan kelelahan.

Apa hasil bisnis kita dengan Allah ini?
Pengabdian kita memang tidak menjamin materi. Kalau ada yang bilang kalian gak bakal kaya dengan menjadi guru ngaji, itu benar.
Karena apa? Karena bisnis kita ini bukan dengan direktur utama yang mempunyai puluhan perusahaan ternama yang potensial, melainkan bisnis kita ini langsung dengan Allah, yang mempunyai kerajaan langit dan bumi.

Sudah dijelaskan dalam ayat yang tadi, As Shaff:10-12, keuntungan bisnis kita dengan Allah adalah keselamatan dari api neraka.
Yang namanya selamat dari Neraka itu sudah pasti masuk surga.
Nah, buka lagi lanjutan ayat tersebut... As Shaff ayat 13. Disitu disebutkan lagi keuntungan bisnis ini:
  • Diampuni dosa
  • Dimasukkan kedalam surga
  • Pertolongan dari Allah
  • Kemenangan yang dekat

Itu penjelasannya gimana?? Wah, buka aja kitab Tafsir. Soalnya kalo mau diurai satu-satu nanti catatan ini bakalan jadi panjang banget.
Intinya, bisnis dengan Allah itu GAK ADA yang namanya RUGI.
Allah akan memberi balasan langsung di dunia, dan di akhirat nanti juga masih ada simpanan yang numpuk...

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..