Libur Itu Perlu

Jika kata-kata kita tulis sambung-menyambung tanpa spasi, mereka menjadi kalimat tak sempurna, susah dipahami, bahkan juga kehilangan arti. Harus ada spasi antarkata, begitu pula harus ada koma agar kita dapat berhenti sejenak, menarik napas sesaat, lalu menghembuskannya. Membaca kembali hingga akhirnya bertemu dengan sebuah titik.

Demikian pula dengan kehidupan ini. Ia adalah perjalanan sukses yang panjang. Bekerja tanpa liburan adalah suatu kesia-siaan, karena hasilnya tak akan optimal. Produktifitas dan kreatifitas butuh jeda. Termasuk kesibukan mengisi blog ini.
Hahaha... Ternyata ujung-ujungnya dalih. Fyuh..

Hampir sebulan saya absen nge-blog. Alasan utama adalah keterbatasan uang pulsa yang berujung pada pengiritan kuota. Ditambah saya bukan jenis mereka yang menempuh segala jalan agar tetap update, dengan cara menjadi pengemis wifi. Maaf, saya tidak senekat itu. Cuaca Mesir yang mulai panas membuat saya malas keluar rumah. #siapa yang tanya.

Alasan lainnya, saya tidak menulis. Banyak bahan sebenarnya, mulai dari kasus pelecehan seksual hingga berita seleksi pendaftaran mahasiswa baru ke Timur Tengah. Namuunn... Saya sebulan Mei kemarin sibuk mempersiapkan ujian akhir Markaz Lughah #perbaiki posisi kacamata.
Nulis karya tulis lah.. Muraja'ah seluruh materi lah.. Begitu ceritanya.

Saat saya menulis ini, kami memasuki liburan musim panas. Gak janji yah, bakal sering nge-blog apa enggak. Karena itu lagi-lagi kembali pada ketersediaan uang pulsa. Sedangkan saya tidak akan dikirim uang lagi sampai akhir bulan depan, karena Bapak sedang khuruj 40 hari.

Selamat berliburr... Selamat bersenang-senang dengan Ramadhan... Semoga sukses!!

Terbanyak Dilihat Orang

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..