Siapa Nama Ibumu?
Kali ini saya ingin mengenang para wanita di atas saya. Para ibu yang menurunkan ibu lagi hingga lahirlah saya. Tapi sedihnya, karena keluarga saya orang biasa saja --bukan konglomerat atau darah biru, jadi tidak ada tradisi mencatat garis keturunan. Maka terhentilah pengetahuan saya hanya pada wanita dua generasi di atas saya. Ibuk dan mbah putri. Iseng saya tanya Ibuk lewat wasap. Buk, waktu Ibuk lahir, masih ada nenek gak? (yang berarti simbah buyutku) Kata Ibuk. Waktu Ibuk lahir masih kayaknya. Tapi nenek yang dari bapak meniggalnya waktu Ibuk masih balita, Ibuk lupa-lupa ingat. Kalau yang dari emak meninggalnya waktu Ibuk sekitar SD. Ya Allah. Saya baru tahu ibuku tidak sempat merasa punya nenek, karena sudah ditinggal mbah dari kecil. Apalagi gak ada bukti foto. "Nama beliau siapa ingat gak buk?" Tanyaku mengejar. "Nenek dari bapak namanya Mbah Sar. Kalau gak salah panjangnya Sarmini. Nenek dari emak namanya Mbah Sumijah. Entahlah ibuk lupaa." Mendadak saya me