Saat Perempuan Tidak Punya Keinginan

Saya mengenal banyak perempuan yang tidak memiliki keinginan. Beneran. Kalau ditanya: ada gak, hal yang ingin kamu lakukan dalam hidup? Dia akan diam berpikir, lalu menjawab, apa ya? Aku gak pengin apa-apa tuh. Yang penting nanti jadi istri yang solihah dan jadi ibu yang baik buat anak-anak. Lalu jadilah kehidupannya di dalam rumah saja. Sesederhana itu saja ia sudah merasa hidupnya berarti.

Entah memang ia plegmatis --meminjam teori kuno kategori kepribadian orang yang berorientasi pada hidup santai nan damai, atau memang ia tidak pernah melihat 'ke luar' sehingga tidak memiliki gambaran apapun tentang betapa menariknya suatu hal maupun kegiatan untuk dicoba. Atau jangan-jangan, sebenarnya bisa saja mereka memiliki keinginan, tapi dibungkam patriarki yang tidak mengizinkan mereka mewujudkan keinginan tersebut.

Yang pasti, perempuan-perempuan 'patuh' seperti itu benar ada. Dan beruntungnya, dalam Islam, itu bukan berarti nilai mereka lebih rendah dibanding laki-laki. Minimal, di mata Allah.

(Eh, kok jadi religius amat sih. Padahal niatku tadinya satir :p)

Tapi memang di zaman serba kapitalis ini, orang-orang modern mungkin tidak paham dan geleng-geleng kepala. Tidak habis pikir kenapa mau-maunya para perempuan ini hidup demi orang lain (ortu, suami, anak). Orang modern menganggap hidup seperti itu bukanlah hidup yang bernilai, ya karena patokan mereka materi.

Di sisi lain, ada juga yang melebih-lebihkan nilai para perempuan patuh ini. Dan menganggap bahwa begitulah tuntutan agama. Lalu orang-orang agamis ini merendahkan para perempuan yang bekerja, yang ambisius, yang punya impian besar, dengan menilai mereka bukan perempuan sejati. Jelas, ini kebalikan dari orang modern tadi.

Keduanya sama-sama bermasalah. Yang pertama, hidup ini tidak hanya materi. Tidak ada standar yang menentukan hidup bahagia itu harus yang punya pekerjaan atau uang banyak. Yang kedua parah lagi, itumah tidak lain adalah patriarki dalam kemasan agama. Baik yang modern maupun religius, jika mengecilkan nilai manusia lain ya salah.

Islam sendiri agama yang luwes. Di dalamnya, perempuan yang patuh punya nilainya. Perempuan yang ambisius juga punya nilainya. Jangan disamaratakan. Di dunia yang luas ini, masing-masing punya tempat di mana mereka dibutuhkan.


_______

Catatan Hari Ibu 2019, dari Kairo Mesir

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..