Gerimis Dua Bulan yang Lalu

Debu bercampur pasir mengepul terhantam butir air. Atap berderap, langit menggelap, angin menyergap. Gerimis membilas jalan-jalan dan lapangan. Hanya beberapa menit memang, namun sanggup mengunciku berjam-jam.
Terjebak dalam lamunan. Mengenang banyak hal. Hari ini, tepat dua bulan yang lalu.

Aku ingat, hari itu ia yang paling bersemangat menyiapkan segala barang yang akan ku bawa.
Menanyakan aku kurang apa. Aku kurang apa.
Merelakan mukena baru kesayangannya untukku.
Memasak macam-macam bekal dan makanan yang menurutku tidak perlu.
Menata isi koperku, sampai sandal dan sepatu.
Namun malamnya, ia berubah.
Seperti menahanku pergi, ia berkali-kali memeluk dan menciumku.
Dasar kepala batu, aku hanya menanggapinya sambil lalu.
Berpikir bahwa ini hanya perjalanan beberapa minggu.

Dan hari ini aku teringat,
Sederas gerimis sore inilah, air matanya saat melepasku.

#Sore yang basah di Cairo, 29 Oktober 2015
-teruntuk: Ummî 

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..