Berpisah dengan Kota Rantauan Ternyata Berat Juga

Ya Allah.. lama banget ya ane gak nulis di tempat ini.. jadi kangen..
Padahal selalu ada bahan buat nulis lo. Tapi ya biasalah, orang males, sok sibuk gituh. Mau nulis, ditunda. Padahal ya udah buka blog sendiri, udah buka tulis entri, eh macet.
Sampai akhirnya, modem andalan plus satu-satunya punya ane hilang.  Cring, HOREE..!!!Tinggallah tutupnya doang..

Daripada bingung mau nulis materi apa yang berbobot tapi gak jadi mulu, mending nulis yang ringan-ringan aja, curhat misalnya, asal konsisten. Eh, betul kan??

Sekarang tentang kota yang ane tempati selama tujuh tahun terakhir... Kota Solo alias Surakarta.
Walaupun saya tinggal di sini tidak selama saya tinggal di kota asal saya, Bekasi, tapi kalau suruh membandingkan mana yang lebih berkesan, saya akan menjawab Solo. Eh, apa Surakarta ya? Entahlah, bertahun-tahun saya di sini tapi belum juga bisa mbedakan antara Solo dan Surakarta. Kalo menurut saya mah, sama aja kali ya. Gak tahu yang lain... (sori sebelumnya yak, anak-anak asli Solo)

Kenapa Surakarta? Ya kan di kota ini saya melewati masa muda saya (saat ini saya sudah cukup tua untuk disebut muda, hehe) yang bahkan tidak saya jalani di Bekasi. Ada banyak cerita yang gak mungkin terulang lagi di masa depan, apalagi sih kalau bukan cerita-cerita khas anak muda. Tentang persahabatan, tentang pencarian, sampai tentang perasaan suka *uhuk-uhuk, tiba-tiba gak enak nulis bagian ini, :D)

Menurut rencana kehidupan saya kedepan #Eeaa, sisa waktu saya di kota ini tinggal sebentar lagi. Mungkin dua atau tiga bulan lagi, setelah itu saya akan pergi lagi. Jauh, merantau ke tempat yang belum pernah kukenal sebelumnya. Adaptasi lagi, homesick lagi. Tapi, bukankah hidup itu sendiri digambarkan Baginda Nabi SAW seperti musafir? Maka saya akan menjadi musafir juga dalam arti yang sesungguhnya.

Satu hal yang sangat dinantikan oleh siapapun anak rantauan adalah "pulang". Berkumpul bersama keluarga yang hangat dan penuh cinta (cie-cie..). Pertamanya sih kangen rumah, tapi lama-lama kalau sudah betah ternyata berat juga ya meninggalkan kota tempat mereka merantau. Itu sih yang saya alami. Kota Surakarta ini sudah saya anggap rumah sendiri -saking betah dan lama banget gak pulang-pulang ke rumah-. Gak nyadar kalo orang-orang rumah bisa ngelihat saya cuma setahun sekali. Gak inget kalo ibuku selalu bilang ke adik-adik di rumah "Mbak Latif lagi di Solo, mondok".

Haha, wagu ah mau nerusin. Tapi jujur saja, beberapa hari terakhir ini, kalo ingat bahwa aku akan meninggalkan kota ini dan pergi lagi ke tempat lain (bukan balik ke rumah) ternyata bikin nyesek juga. Berpikir, kapan saya benar-benar pulang? Apalagi pas lagi ndengerin lagu "Home" nya Wetslife, wah.. iman rasanya goyah #Lebai.

Well, bagaimanapun, ini sudah saya rencanakan matang, sayang kalo sampe batal. Life must always go on.
Yang pasti, besok ketika saya sudah tidak di Surakarta lagi, saya pasti akan merindukan kota ini lagi.

Dan saya berjanji, akan terus menggores jejak saya di kota rantauan saya selanjutnya... Insya Allah.
City-Biking at Surakarta

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..