Single: Antara Roti dan Sandal

SEBENERNYA saya agak kegok  nulis ini. Maklum, ini kali pertama saya nulis tentang hal yang dulu saya hindari sejauh-jauhnya, tentang pasangan,  atau apapun itu.
Karena apa? Karena saya gak paham sama  sekali soal itu Blas.
Nah karena saya gak paham, maka saya jadi bertanya-tanya. So, jangan berharap anda akan mendapatkan penjelasan apalagi pencerahan dalam tulisan saya kali ini. Sebab, isinya hanya daftar pertanyaan. Sekali lagi, daftar pertanyaan.  Tanpa jawaban. Paham?

Nah, mulai. Pertanyaan pertama:
Kenapa seseorang cenderung menyukai orang yang punya banyak kesamaan dengan kita?
Atau, kenapa kalau lagi menyukai, seseorang cenderung mencari-cari apa kesamaan antara dai dengan orang yang disukainya?
Bukan hanya cara pandang, tujuan hidup, alur pikir, tapi juga sampai hobi, makanan kesukaan, bacaan favorit, wajah, hingga letak tahi lalat.
Orang Jawa bilang, kalau suami isteri itu wajahnya mirip, itu tandanya mereka benar-benar jodoh.

Pertanyaan selanjutnya: lalu, apa yang dimaksud dari  pernyataan: suami isteri itu saling melengkapi kekurangan masing-masing?
Lha kalau banyak kesamaannya, apa yang harus dilengkapi?
Bukannya yang bisa melengkapi itu dengan perbedaan-perbedaan yang ada?
Apa pula artinya soulmate? Belahan jiwa?
Dalam bahasa Jawa, ada istilah lain untuk menyebut suami atau isteri selain  bojo, yaitu garwo. Singkatan dari sigaran nyowo, artinya belahan jiwa juga.

Belahan yang dimaksud, itu belahan yang sama apa beda?
Seperti belahan roti yang terpotong atau sandal sebelah kanan?
 Halah, sudahlah. Bertanya terus tapi tanpa jawaban itu melelahkan... (sambil ngusap peluh :D)
 mending saya fokus terhadap apa yang di depan mata dulu. Oke, saya single, saya lebih suka sebutan itu daripada kata "jomblo". Entah artinya memang sama atau beda, pokoknya saya lebih suka single. Setidaknya masih bisa tersenyum ketika mengucapkannya. Kalau "jomblo kan, huruf vokalnya "o" semua. Kurang suka aja. hha

Baiklah.. Lantas, apa hubungannya  tadi sam roti dan sandal?

Belahan roti yang terpotong itu sama persis dengan belahan roti yang satunya. Ketika dua belah roti yang sama bentuk dan ukurannya itu disatukan, jadilah mereka sepotong roti baru yang dua kali lebih besar daripada awalnya.

Sandal sebelah kanan itu berbeda bentuk daripada sandal sebelah kiri. Namun ketika mereka bergabung, bisa dimanfaatkan sebagai alas kaki, menjadi sepasang sandal.

Sama-sama bersatu. Sama-sama menambah nilai dan manfaat.
Bedamya, roti walaupun hanya sebelah ia masih dapat dikonsumsi dan mengenyangkan.
Masih memberi manfaat, walaupun single.

 Adapun sandal, kalau gak disatukan dengan satunya lagi ya gak berfungsi. Gak ada gunanya (cuma orang nekad yang mau kemana-mana pakai sandal hanya sebelah, atau sepasang tapi sebelah kanan semua).

Nah nah.. tiba-tiba jadi seperti ada pilihan. Status single mu seperti apa? Seperti belahan roti atau sebelah sandal?
kalau saya sih penginnya seperti roti. Yang walaupun single  tapi tetap punya manfaat. Kalau suatu saat nanti jadi couple, ya manfatnya lebih besar lagi.


Pertanyaan lagi:
pasangan hidup itu... meningkatkan kesempurnaan atau saling mengisi denagn perbedaan-perbedaan?
 
Yang mau ngasih jawaban, ahlaaan... tulis di komentar ya!
Atau nambah pertanyaan juga boleh. :)

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..