Pelajar (tidak) Sama dengan Penuntut Ilmu

Ada beberapa istilah untuk menyebut seorang pelajar dalam bahasa Indonesia. Sebutan yang paling tua adalah murid. Istilah ini sudah dipakai sejak zaman penjajahan, di mana pondok-pondok salaf para kyai menyebut santri-santri mereka dengan sebutan tersebut. Tahukah anda bahwa kalimat murid itu ternyata berasal dari bahasa Arab, Ism Fa'il muriidun dari fi'l araada-yuriidu yang artinya "ingin". Maksudnya, seorang murid itu haruslah menjadi seseorang yang selalu menginginkan ilmu dan pengetahuan baru.

Sebutan lainnya yang agak keren -menurut saya- adalah penuntut ilmu. Namun istilah ini lebih khusus untuk pelajar ilmu-ilmu agama Islam. "Penuntut" berasal dari bahasa Arab thalib, berasal dari fi'l thalaba-yathlubu yang berarti meminta atau menuntut. Maksudnya seorang pelajar, atau penuntut ilmu mestinya benar-benar menuntut, mencari kemana-mana dengan segala cara sampai dapat, bukan hanya menerima dari apa yang diberikan guru. Istilah penuntut ilmu ini sangat menggambarkan keadaan belajar para ulama Islam zaman dahulu yang sangat bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. By the way, apakah para pelajar sekarang masih bisa disebut thalib atau penuntut ilmu sesuai dengan maksud di atas?

Saya pikir, semangat menuntut ilmu para pelajar saat ini berkurang jauh dibangdingkan zaman dahulu. Gak usah jauh-jauh lah, sepuluh tahun yang lalu saja, semua orang semangat bersekolah. Entah itu untuk gengsi-gengsian (karena bisa sekolah di tempat tertentu, misal) atau memang tulus haus akan pengetahuan, semua orang memiliki kerinduan yang sama untuk belajar dengan guru.


Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..