Panitia Pemilu Raya: Di Balik Layar Sebuah Pemilihan
Bulan puasa sudah lama lewat. Euforia simposium PPI dunia juga sudah usai. Kepengurusan
PPMI dibawah pimpinan Bang Gobe sudah hampir satu tahun. Saatnya meneruskan
estafet kepemimpinan PPMI.
Saat aku
diminta Mang Kime sebagai utusan KPMJB untuk Panitia Pemilu Raya (PPR) 2016, cuma satu di benakku “ya ampuuun.. aku lelaah...”.
Apalagi waktu itu aku masih sibuk ngangklung untuk acara Simposium. Tapi mau bagaimana lagi? Siapa lagi coba yang
bisa membantu, sementara teman-teman yang lain kalau aku pikir, mereka lebih gak
memungkinkan? Dan kalau aku sebenarnya bisa, kenapa enggak?
Dan tidak berapa lama
kemudian muncul grup baru di WA ku, PPR 2016. Aku lihat daftar anggotanya, dan
muncullah nomor-nomor asing yang belum pernah masuk kontak. Semakin masygul
saja aku melihatnya, orang-orang baru... dan aku bakal berurusan dengan
mereka. Aduuuh...
Setengah hati aku menerima amanat baruku itu. Keputusan yang
seharian itu aku rutuk terus menerus. Sampai-sampai aku berencana, gak akan
tenggelam dalam pekerjaan ini, apapun bagianku nanti.
Ehh dasar aku nya yang gak bisa tinggal diam kalau ada yang
membutuhkan, akhirnya aku benar-benar terjun ke pekerjaan ini. Siapa nyana,
ternyata orang-orang baru yang aku sungut-sunguti kemarin, memberi aku banyak
pelajaran, dan pengalaman tentu saja.
Dulu aku kurang suka kalau harus berurusan dengan orang yang
tidak kukenal. Lelah, susah, merasa terganggu, khas introvert.
Ternyata ya ternyata, ya begitu. Haha, walaupun aku
bukan termasuk anak yang populer, tapi setidaknya aku beryukur karena kenalanku
bertambah banyak. Network ku jadi lebih luas. Aku jadi kenal dan berurusan
dengan orang-orang yang punya pengaruh. Jadi punya teman dari berbagai
kekeluargaan yang belum pernah aku temui sebelumnya.
Aku juga jadi merasa punya trademark sebagai orang yang serius dan
gak suka bercanda. Padahal aku gak begitu begitu amat, masih mudah tertawa
seperti biasanya kok. Hmm.....
Beberapa kesan saya selama jadi PPR:
- - Kartu poker (dan tidak mau) main kartu poker di saat yang lain belajar memainkannya
- - Guraan tentang cinlok yang kekanakan dan keterlaluan
- - CCTV yang mengingatkanku pada pengawasannya Allah SWT
- - Kepekaan dan ingatan akan tugas yang harus terus dilatih
- - Kemampuan dan keahlian orang yang berbeda-beda
Ada yang mau menambahkan?