Tentang Dia yang Tetap Terkenal

KAU TAHU??
Ada seseorang yang beberapa waktu ini banyak dibicarakan. Bahkan sangat eksis di sosial media meski ia tak punya akun EMAIL, memiliki jutaan pengikut tanpa pernah bekicau di TWITTER, dan banyak yang menyukai nya meski ia tak pernah membuat status untuk di LIKE.

Walaupun ia tak punya alamat WEBSITE, tidak terhitung berapa kali perjalanan hidupnya ditelusuri. Begitu juga, tak terhitung jumlah mereka yang berusaha meniru sikap dan aktifitas kesehariannya meski ia tak pernah menguploadnya di YOUTUBE.

Siapapun mengenalnya meski ia tak pernah menulis tentang dirinya di BLOG. Semua orang berharap untuk bermimpi, bertemu, dan melihat wajahnya karena ia tak memiliki akun INSTAGRAM. Banyak yang mencari tahu tentang dirinya meski ia tak dapat langsung menjawab seperti akun ASK FM.

Hari lahirnya selalu dirayakan, walau tanggal lahirnya tak pernah tercantum di profil GOOGLE+. Dan selalu dapat kiriman hadiah tanpa nomor WHATSAPP.

Itulah Nabi kita, Baginda Rasulullah SAW..

Rasulullah SAW ketika shalat bisa sampai kedua kakinya bengkak, naah kita sampai baterai SMARTPHONE habis aja masih betah di sosmed.
Rasulullah SAW itu menyuruh umatnya untuk berterbaran mencari rizki yg halal dan berkah bukan berlama-lama aktif ONLINE.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk berdo'a sebelum makan dan bersyukur bukaan malah memfotonya dan diupload di PATH.

Ia menyediri demi beribadah kepada Allah, bukan menunggu TIMELINE, NOTIFICATION, ataupun MENTION. **
--

Memang betul, pada zaman beliau belum ada gadget-gadget canggih macam sekarang. Jangankan di masa Nabi, zaman orang tua kita saja internet masih terbatas.

Namun, kita bisa berpikir lagi. Apa iya, kita masih pantas berbangga diri menjadi umat Muhammad SAW, sementara kita sering lupa untuk bersholawat?

Galaunya beliau adalah karena mengkhawatirkan umat, bagaimana keadaan mereka nanti sepeninggalnya. Apakah mereka akan selamat di akhirat atau tidak..
Sampai penghabisan hembusan nafasnya, tahu kan yang beliau cemaskan?

Lantas, kenapa jarang sekali kita risau dengan kerusakan umat yang jelas-jelas terlihat. Bahkan kita seringkali terlalu percaya diri akan dapat syafaat.

Mengingat itu, rasanya jadi malu sekali. Terngiang sebaris pilu permohonan Raihan,

"Ya Rasulallah Ya Habiballah.. terimalah kami sebagai umatmu.."

--
**: kutipan status seorang teman di Facebook.
Thanks for inspiring, Berliana Shofia.. ;)

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..