Kangen Sepeda

Kalau kamu tanya, apa yang saya rindukan di Negeri Seribu Menara ini, jawabannya bukan tahu atau tempe, tapi sepeda. Iya, SEPEDA. Kendaraan roda dua paling sederhana yang masih dipakai manusia sampai sekarang. Alasannya, sepeda di Mesir tuh jarang banget. Hampir setengah tahun saya ada di negeri ini, baru naik sepeda satu kali. Itupun milik orang Indonesia yang dibawa dari Indonesia juga. Haha..

Pernah juga sih lihat orang Mesir bawa sepeda. Tapi kalau gak anak-anak kecil, ya bapak-bapak "ajaib" yang memikul setampah jemuran roti 'isy dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang setang. Mana tampahnya luas banget, kalau kesenggol sedikit saja pasti isy nya bakal seru #eh.. sementara para pemudanya, lebih cari sensasi pakai vespa. Pemudinya? yaah.. masalahnya ïdi sini tabu buat mereka naik kendaraan roda dua, baik motor maupun sepeda. Belum paham juga tabu kenapa #garuk kepala..

Sedari kecil, saya dekat dengan sepeda. Bisa dibilang, sepeda adalah alat transportasi saya yang paling utama setelah alas kaki. Dari nurutin ibu belanja ke warung, jemput adek pulang sekolah, ke pasar malem CMD setiap Jumat. Sampai akhirnya saya mondok di kota yang jaraknya 10 jam naik kereta dari rumah. Nah selama itu, karena jarang pulang, saya jadi jarang sepedahan. Sementara di pondok, mau ke mana-mana kan tinggal jalan kaki.

Hubungan saya dengan sepeda kembali dekat (#halah) setelah saya lulus pondok, tepatnya ketika pengabdian. Banyak urusan yang harus diraih dengan sepeda. Dari urusan umat seperti fotokopi soal ujian, makalah tugas kuliah, belanja anggaran, sampai urusan pribadi seperti ke kantor pos, ke stasiun, dan beli es degan. Gak terhitung banyaknya goes goes yang tanpa tujuan.

Termasuk yang membuat saya kangen sepeda adalah partner kerja saya, Mufti, yang juga maniak sepedahan.

Latip di salah satu ruas City Walk Surakarta

My partner Mufti, selalu semangat kalo buat sepedahan

Terbanyak Dilihat Orang

Libur Itu Perlu

Snap Whatsapp: Ketamakan Facebook dan Solusi Gak Penting untuk Komunikasi Masisir

Selamat Jalan, Kyai Uzairon..